Indosat Ooredoo
Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai
operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikannya
sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar
Mentari dan pasca bayar Matrix. Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai
masuk ke Bursa Efek di Indonesia dan New York Exchange di Amerika Serikat untuk
memperdagangkan sahamnya.
Indosat adalah Perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002, pengimplementasikan obligasi Syariah itu mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp. 175.000.000.000,00 dalam tenor lima tahun. Kemudian pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar 285.000.000.000,00.
Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Memasuki abad ke 21, pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telekomunikasi Indonesia tidak lagi dimonopoli oleh Telkom.
Kemudian pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT. Indosat Multi Media Mobile (IM3) yang kemudian menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia. pada tahun yang sama Indosat memegang kendalì penuh PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo).
Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94 persen saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.
Hal ini membuat Indosat kembali menjadi Perusahaan Modal Asing )PMA).
Pada
bulan November tahun 2003, Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak
perusahaannya (akuisisi) PT. Satelindo, PT. IM3, dan Bimagraha, sehingga
menjadi salah satu operator Selular utama di Indonesia. Pada tanggal 1 Maret
2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25 persen di Asia Holdings
Pte. Ltd. Ke Qatar Telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui
Indonesia Communiåtions Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81 persen, sementara
Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29 persen
dan 44,90 persen. Di tahun 2009 Qtel memiliki 65 persen saham Indosat melalui
tender offer (memiliki tambahan 24,19 persen saham seri B dari publik.).
Indosat memperkenalkan logo identitas baru bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-48 pada hari ini, Kamis (19/11/2015). Indosat kini berganti menjadi Indosat Ooredoo.
Nama dan logo baru tersebut diperkenalkan dalam sebuah acara di kantor pusat Indosat di Jakarta.CEO Indosat Alexander Rusli dalam sambutannya mengatakan, "Hari ini adalah awal yang baru bagi perusahaan kami (Indosat)."
"Tiga tahun yang lalu kami telah memulai perjalanan baru perusahaan untuk menuju perusahaan telekomunikasi digital," ujar Alex di atas panggung, yang memakai kaus merah-kuning bertuliskan Indosat Ooredoo.Dijelaskan Alex, bersama Ooredoo, Indosat akan memasang target yang lebih luas lagi untuk membuka akses dunia digital bagi semua masyarakat Indonesia.
"Kami siap memberikan kemampuan terbaik, pengalaman digital terbaik, dan tak lupa layanan pelanggan yg terbaik," ujar Alex.
Logo Indosaat Ooredoo dijelaskan Alex merepresentasikan semangat baru perusahaan yang muda, dinamis, dan menjadi brand kebanggaan Indonesia dengan eksposure internasional.
Ooredoo adalah perusahaan telekomunikasi berbasis di Qatar yang saat ini memegang mayoritas saham Indosat. Ooredoo mengakuisisi Indosat pada 2002 lalu saat pemerintah melepas 41,9 persen saham ke Ooredoo.Saat ini, pemerintah Indonesia hanya mempunyai 14,29 persen saham Indosat, sedangkan Ooredoo mengantongi 65 persen. Sisanya dimiliki publik.
0 Response to "Indosat Ooredoo"
Post a Comment